Dugaan Fraud di Bank Sumsel Babel: DPRD Babel Panggil Petinggi, Polisi Masih Mandek

PANGKALPINANG — Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menekan Bank Sumsel Babel, kali ini bukan hanya soal MoU yang tak kunjung ditindaklanjuti, tetapi juga menyangkut isu yang lebih serius: dugaan fraud perbankan.Selasa (8/7/2025).

Senin, 7 Juli 2025, DPRD memanggil petinggi Bank Sumsel Babel untuk dimintai klarifikasi terkait empat kasus dugaan kejahatan perbankan, termasuk dugaan korupsi dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang melibatkan 42 debitur di Cabang Koba. 

Informasi yang diterima menyebutkan bahwa kasus tersebut saat ini sedang diselidiki oleh Polres Bangka Tengah, sementara dua kasus kredit lainnya ditangani oleh Polda Babel. Satu kasus lainnya terkait dugaan penggelapan yang diduga dilakukan oleh seorang marketing officer.

“Iya, pemanggilan ini terkait fraud. Pemerintah provinsi punya penyertaan modal di Bank Sumsel Babel. Dengan munculnya kasus-kasus ini, kami minta pertanggungjawaban. Kami ingin tahu lebih dalam bagaimana proses dan tanggung jawabnya,” ujar sumber di DPRD, Minggu (6/7/2025).

Penyelidikan di tingkat kepolisian terkesan jalan di tempat. Sejak pertama kali mencuat ke publik dua bulan lalu, hingga kini belum ada perkembangan signifikan.

Kapolres Bangka Tengah, AKBP I Gede Nyoman, membenarkan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus dugaan korupsi fasilitas KUR tersebut.

“Perkara ini masih dalam proses penyelidikan oleh penyidik kami, yang saat ini diarahkan ke Koperasi yang berada di Lampung,” ungkapnya pada Senin, 19 Mei 2025.

Sementara itu, upaya konfirmasi lebih lanjut kepada Kabid Humas Polda Babel, Kombes Pol Fauzan Sukmawansyah, belum membuahkan penjelasan. Saat dihubungi, ia hanya menjawab singkat, “Coba saya cek.” Jawaban ini diberikan dua minggu lalu, pada 26 Mei 2025.

Mandeknya proses hukum dan belum adanya transparansi dari Bank Sumsel Babel membuat DPRD semakin geram. Sebagai pemilik saham dan pemilik RKUD sebesar Rp 2,5 triliun, Komisi II DPRD menilai permasalahan ini bukan lagi urusan internal bank semata, melainkan sudah menyangkut kepercayaan publik dan kredibilitas lembaga keuangan daerah.

Hingga berita ini diturunkan, Pimpinan Cabang Bank Sumsel Babel Koba, Lutfi Fatahillah, dan pihak-pihak terkait lainnya belum memberikan keterangan resmi meski telah diupayakan konfirmasi.

Dugaan fraud yang mencuat ini menambah daftar panjang persoalan yang membayangi Bank Sumsel Babel, sekaligus menjadi ujian besar bagi komitmen akuntabilitas dan tata kelola yang selama ini mereka klaim terapkan. (Gunawan/KBO Babel)

Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama